Kesimpulan dari diskusi mengenai Artikel dari Film Susah Sinyal
Kesimpulan dari diskusi mengenai Artikel dari Film Susah Sinyal
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Budaya Dasar
Interaksi seperti apa yang baik di dalam keluarga.
Dalam artikel tersebut disebutkan bahwa salah satu teori hubungan antar pribadi adalah proses pengungkapan diri (self disclosure), yakni proses pengungkapan informasi pribadi diri seseorang kepada oranga lain maupun sebaliknya. Terdapat dua bentuk yakni dilakukan secara tertutup dan terbuka. Oleh karena itu, hubungan antar keluarga haruslah ada keterbukaan. Dalam kasus ini kiara sebagai anak dan ellen sebagai Ibu tidak terjadi hubungan interaksi yang terbuka. Ellen disibukkan oleh perkerjaannya sehingga tidak memiliki waktu bersama-sama dengan Kiara, sedangkan Kiara merupakan serorang remaja tanggung yang masih perlu bimbingan, dukungan, dan motivasi dari orang tua. Sebagai seorang ibu yang berlatar belakang single mother disibukkan oleh perkerjaan memang menjadi resiko karena tidak ada yang menopang biaya hidup selain dirinya namun jangan sampai peran sebagai ibu terhadap anaknya dikesampingkan, jangan pula terlalu menunjukkan sikap intoleran sehingga pendapat anaknya (kiara) kurang seksama didengar ini disebut sebagai pola asuh otoriter. Ellen harus bisa menjadi pendengar layaknya teman bagi kiara, baru kemudian memberikan masukan dan saran ketika terdapat kekeliruan dalam cara pandang anaknya. Namun jangan pula terlalu apatis (cuek) terhadap apapun aktivitas anak ini disebut sebagai pola asuh permisif. Dapat disimpulkan pola asuh yang tepat ialah pola asuh otoritatif.
Bagaimana peran komunikasi dalam konflik keluarga.
Menurut blake, shepard dan mouton yang dikutip oleh fisher ada tiga pendaekatan umum dalam memecahkan masalah (konflik) yaitu win-win solution, win-lose solutin, dan lose-lose solutin. Cara yang paling pas dan tepat digunakan adalah win-win solution karena tujuan resolusi konflik dalam keluarga adalah mencapai kebahagiaan bersama menuju keluarga yang harmonis. Salah satu fungsi komunikasi yang efektif (berdampak) yaitu tersampainya pesan-pesan dari sender ke receiver, ellen sebagai receiver dan kiara sebagai sender maka ketika fungsi tersebut tidak berjalan akan terjadi misscommunication.
Komunikasi seperti apa yang memicu konflik dan juga meredakan konflik
Faktor penyebab terjadinya konflik dalam berkomunikasi ialah adanya perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan, yang biasa kita kenal dengan istilah egois yang juga berdampingan dengan kegengsian (menganggap diri lebih baik). Dapat kita lihat dari perilaku Kiara yang ingin dipahami namun tidak mencoba memahami posisi Ellen sebagai ibu tunggal. Begitu pula Ellen yang menganggap dirinya memiliki aktivitas yang lebih penting daripada urusan keluarga. Kedua sifat yang saling bertentangan ini akan terus memicu konflik. Seharusnya sifat yang keras harus didampingi dengan sifat yang lembut. Adapun sifat lembut harus dimiliki oleh kedua-duanya agar dapat menyeimbangkan keadaan, baik ketika sedang menegang maupun ketika sedang mencair.
Komentar
Posting Komentar