MAKALAH : KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA


MAKALAH

KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

 

 


 

 

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Jamil Abdul Aziz, S.Pd.I, M.A

 

 

Disusun oleh

Kelompok 2

Avivah Kamil

Isnaini Rachma Fhauziah

Syifa Mutia

Talbia Robbi Rodhia

 

 

 

INSTITUT PERGURUAN TINGGI ILMU AL-QUR’AN JAKARTA

Alamat : Jalan Raya No. Cilandak, Pasar Jum'at Lebak Bulus No.2, Lb. Bulus, Jakarta selatan, DKI Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12240

TAHUN 2019/2020

 

KATA PENGANTAR

 

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Bahasa Indonesia ini tepat pada waktunya. Makalah bahasa Indonesia ini disusun untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan bahasa Indonesia semester awal. Makalah ini membahas mengenai Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak, Jamil Abdul Aziz, S.Pd.I, M.A atas segala arahan dan bimbingannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat memberi manfaat  kepada pembaca dan utamanya kepada kami sendiri. Kami menyadari, bahwa masih ada kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Hal ini karena keterbatasan kemampuan kami. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna menyempurnakan makalah ini.

 

                                                                                        Jakarta, 22 September 2019

 

 

                                                                                                      Penyusun


DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii

 

BAB I Pendahuluan ....................................................................................................... 1

1.1  Latar belakang ...................................................................................................... 1

2.1  Rumusan masalah ................................................................................................. 1

3.1  Tujuan pembuatan ................................................................................................ 1

 

BAB II Pembahasan....................................................................................................... 2

1.1  Pendahuluan Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia....................................... 2

2.1  Kedudukan bahasa Indonesia............................................................................... 2

3.1  Fungsi bahasa Indonesia....................................................................................... 5

4.1  Masalah Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia............................................. 9

 

BAB III Kesimpulan....................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... iv



 BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar belakang

Bahasa sebagai alat komunikasi lingual manusia, baik secara lisan maupun tertulis. Ini adalah fungsi dasar bahasa yang tidak di hubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, yang didalamnya selalu ada nilai dan status. Bahasa tidak dapat ditinggalkan, ia selalu mengikuti kehidupan manusia sehari-hari baik sebagai manusia anggota suku maupun anggota bangsa. Karena kondisi dan pentingnya bahasa itulah, maka ia diberi label secara eksplisit oleh pemakai nya yang berupa kedudukan dan fungsi tertetu.

Semuanya itu dituangkan dalam bentuk kebijaksanaan pemerintah yang bersangkutan. Di negara kita itu disebut politik bahsa nasional, yaitu kebijaksanaan nasional yang berisi perencanaan, pengarahan dan ketentuan-ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar bagi pemecahan keseluruhan masalah bahasa.

Bahasa Indonesia mempunyai peran yang sangat penting didalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Peran itu tampak didalam kehidupan masyarakat diberbagai wilayah tanah air Indonesia. Bahasa Indonesia digunakan sebagai sarana ekspresi dan komunikasi didalam kegiatan kehidupan manusia di Indonesia.

2.1    Rumusan masalah

2.1       Apa yang dimaksud dari kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia ?

2.2       Apa saja kedudukan dari bahasa Indonesia ?

2.3       Apa saja fungsi dari bahasa Indonesia ?

2.4       Bagaimana kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia pada saat ini ?

3.1    Tujuan pembuatan

3.1       Untuk mengetahui maksud kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.

3.2       Untuk mengetahui macam-macam kedudukan bahasa Indonesia.

3.3       Untuk mengetahui macam-macam fungsi bahasa Indonesia.

3.4       Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia pada saat ini.

BAB II

PEMBAHASAN

 

1.1    Pendahuluan Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia diresmikan melalui ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 dengan ikrar bahasa persatuan Bahasa Indonesia. Pada saat peresmian itu Bahasa Indonesia BERKEDUDUKAN sebagai bahasa persatuan dan bahasa nasional. Disisi lain, kedudukan sebagai bahasa negara ditetapkan pada 18 Agustus 1945 dalam Bab XV, pasal 36, yang berbunyi bahasa negara adalah bahasa Indonesia. Kedudukan bahasa Indonesia itu ditetapkan atas keputusan politik negara Republik Indonesia. Dalam hal ini pemerintah Indonesia cukup berani dan cukup beralasan untuk menetapkan bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa persatuan, bahasa nasional, dan bahasa Negara, apalagi dibandingkan dengan Negara lain seperti Filipina dan India yang mempunyai bahasa nasional dan bahasa negara yang tidak sama. Filipina misalnya bahasa nasionalnya adalah bahasa Tagalog dan bahasa negara adalah bahasa Inggris. Melalui perbandingan itu, Indonesia dapat berbangga diri dengan bahasa Indonesia yang kemampuan ilmiahnya dalam menyampaikan suatu disiplin yang paling sulit pun tidak perlu dikhawatirkan.[1]

 

2.1    Kedudukan Bahasa Indonesia

        Kedudukan bahasa Indonesia antara lain sebagai berikut :

A.    Bahasa Nasional

Kedudukan nya berada di atas bahasa-bahasa daerah. Hasil rumusan seminar politik bahasa nasional yang di selenggarakan di Jakarta pada tanggal, 25-28 Februari 1975 menegaskan, bahwa dalam kedudukan nya sebagai bahasa nasional bahasa berfungsi sebagai berikut:

 

 

1.      Lambang kebanggaan nasional

        Bahasa Indonesia menanamkan nilai-nilai sosial budaya, Indonesia menanamkan nilai sosial budaya luhur bahasa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang dicerminkan oleh bangsa Indonesia kita harus bangga menjunjung dan mempertahankan nya. Sebagai realisasi kebanggaan terhadap bangsa Indonesia, harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak acuh. Kita harus bangga memakai nya dengan memelihara dan mengembangkan nya.

2.      Lambang identitas nasional.

Bahasa Indonesia merupakan lambang bahasa Indonesia. Berarti bahasa Indonesia akan dapat mengetahui identitas seseorang, yaitu sifat, tingkah laku, dan watak sebagai warga Indonesia.

3.      Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan bahasa nya.

Masyarakat Indonesia yang beragam latar belakang sosial budaya dan berbeda-beda bahasa nya dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang sama. Dengan bahasa Indonesia, bangsa Indonesia merasa aman dan serasi hidup nya, karena mereka tidak merasa bersaing dan tidak merasa lagi di jajah oleh masyarakat suku lain. Karena dengan adanya kenyataan bahwa dengan menggunakan bahasa Indonesia, identitas suku dan nilai-nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam bahasa daerah masing-masing.

4.      Alat penghubung antar budaya dan antar daerah.

Manfaat bahasa Indonesia dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat saling berhubungan untuk segala aspek kehidupan. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan mudah di informasikan kepada warga. Apabila arus informasi antar manusia meningkat, berarti akan mempercepat peningkatan pengetahuan seseorang. Dan apabila peningkatan pengetahuan seseorang meningkat berarti tujuan pembangunan akan cepat tercapai.

 

 

 

B.     Bahasa Negara (Bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia)

        Dalam hasil perumusan seminar politik bahasa nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 dikemukakan bahwa didalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai berikut.

1.      Bahasa resmi kenegaraan.

            Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan adalah digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu, bahasa Indonesia di gunakan dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan.

2.      Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan.

            Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi. Untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar, materi pelajaran yang berbentuk media cetak sebaiknya juga berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing. Dan itu sangat membantu peningkatan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

3.      Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah.

Bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antar badan pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubung dengan hal itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan penyeragaman dan peningkatan mutu tersebut yaitu agar isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima masyarakat.

4.      Bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan kemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.

            Kebudayaan nasional yang beragam yang berasal dari masyarakat Indonesia yang beragam pula. Dalam penyebarluasan ilmu dan teknologi modern agar jangkauan pemakainya lebih luas, penyebaran ilmu dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku popular, majalah-majalah ilmiah, maupun media cetak lain, hendaknya menggunakan bahasa Indonesia. Fungsinya sebagai bahasa ilmu yang dirintis lewat lembaga-lembaga pendidikan khususnya di Perguruan Tinggi.[2]

 

                        Bahasa Indonesia yang berkedudukan sebagai bahasa persatuan mempunyai fungsi untuk menyatukan kebhinekaan suku bangsa Indonesia. Kedudukan sebagai bahasa nasional memperlihatkan beberapa fungsi sebagai berikut.

1.      Lambang kebanggaan kebangsaan,

2.      Lambang identitas nasional,

3.      Sarana perhubungan antar warga, antar daerah, dan antar budaya,

4.      Alat pemersatuan berbagai lapisan masyarakat yang berbeda latar belakang sosial budaya dan bahasanya.

Keempat fungsi bahasa nasional itu diperlihatkan oleh pemerintah Indonesia beserta rakyat Indonesia apabila mengadakan komunikasi dengan dunia luar Indonesia. Contoh yang dapat dikemukakan disini adalah pidato presiden RI, di Italia tahun 1985. Contoh lain dari pidato presiden RI dalam menyambut kedatangan duta besar negara-negara sahabat yang akan bertugas di Indonesia. Pidato presiden RI yang teksnya berbahasa Indonesia adalah suatu bukti pemakaian bahasa nasional dalam forum resmi pemerintahan.

            Bahasa resmi negara telah memainkan peranannya dalam kehidupan bernegara di Indonesia sejak merdeka. Contoh yang dapat dikemukakan adalah pidato presiden RI di depan sidang DPR/MPR atau pidato saat merayakan upacara peringatan hari kemerdekaan RI setiap tanggal 17 Agustus. [3]

 

 

 

3.1    Fungsi Bahasa

Selain sektor kedudukan, bahasa Indonesia telah mengalami kemajuan dalam perkembangan dengan menetapkan kaidah-kaidah bahasa Indonesia. Dari sektor pembakuan atau standarisasi bahasa Indonesia pun memperlihatkan fungsi-fungsi sebagai.

1.      Pemersatuan kebhinekaan sosial budaya dan bahasa,

2.      Penanda kepribadian dalam bernalar atau berkomunikasi,

3.      Penambah kewibawaan dalam berkomunikasi sebagai kelompok intelektual atau pejabat, dan

4.      Kerangka acuan ilmiah bagi mahasiswi atau intelektual dalam menyusun karya ilmiah, tesis atau skripsi.

Fungsi-fungsi yang dirinci diatas adalah fungsi-fungsi yang terdapat dalam bahasa Indonesia dan tidak untuk bahasa-bahasa lainnya. Singkatnya, fungsi-fungsi bahasa Indonesia diatas dapat dikatakan sebagai fungsi-fungsi khusus yang disesuaikan dengan kedudukan bahasa Indonesia. Setelah kita mengetahui fungsi-fungsi khusus itu, berikut ini akan dilengkapi dengan fungsi umum bahasa dalam hal ini berlaku bagi semua bahasa di dunia ini[4]. Fungsi umum bahasa itu terdiri atas sebagai berikut.

 

1.        Alat bekerjasama dan bekomunikasi

Manusia, betapa pun individualistisnya, tetap memerlukan manusia lain ketika hidup dalam sebuah komunitas. Ketergantungan satu dengan yang lainnya dan adanya kesadaran untuk hidup saling menolong atau bekerjasama, menyebabkan manusia dan komunitas itu membentuk satu kelompok manusia. Kelompok itulah yang disebut masyarakat. Jadi, manusia sebagai makhluk yang hidup ditengah masyarakat tidak mungkin dapat hidup secara wajar tanpa kerjasama sosial. Kerjasama antar anggota masyarakat hanya dapat tercipta secara baik jika terjadi komunikasi diantara mereka yang hanya mungkin dapat berjalan dengan baik jika komunitas itu dilakukan lewat bahasa.

Contoh : proses belajar mengajar, transaksi jual beli di pasar, dan menjalin hubungan asmara.[5]

2.        Alat Ekspresi

Manusia dapat mengungkapkan gagasan dan emosinya secara lebih baik melalui bahasa. Karya sastra merupakan contoh bahasa sebagai alat ekspresi. Ia akan menjadi saluran yang baik dalam mengeluarkan segala beban perasaan dan pikiran. Bagaimana pun, melalui bahasa itulah manusia dapat mengungkapkan segala bentuk ekspresi perasaan dan pikirannya.

Contoh : ungkapan senang, marah, sedih, atau menulis catatan di buku harian, menulis puisi, atau surat,[6]

3.        Alat Identifikasi

Alat atau media bagi seseorang untuk dapat mengungkapkan jati dirinya. Bagaimana mungkin seseorang dapat mengungkapkan jati dirinya, identitasnya, agama, atau sikap hidupnya, agar orang lain mengetahui siapa dirinya, asal usulnya, agamanya, dan segala yang berkaitan dengan identitas dirinya, jika ia tidak menyampaikannya lewat bahasa.

Contoh : memperkenalkan atau menyampaikan keterangan asal usul.[7]

4.        Alat adaptasi dan integrasi sosial

Menjalin hubungan antar etnis atau antar bangsa dan usaha memahami kultur masing-masing dapat dilakukan mula-mula lewat pemahaman dan penguasaan bahasa.

Contoh : menyesuaikan diri dan hidup ditengah lingkungan masyarakat lain memaksa seseorang harus beradaptasi sosial. Kemampuan beradaptasi ini memungkinkan ia menyatu dan berintegrasi dengan lingkungan masyarakat yang bersangkutan.[8]

 

 

5.        Alat kontrol sosial.

Seseorang atau lembaga dapat melakukan kontrol atau pengawasan yang berhubungan dengan kepentingan pribadi atau publik. Pemberitaan di suratkabar atau media elektronik sebenarnya termasuk bagian dari usaha melakukan kontrol sosial. Oleh karena itu, agar masyarakat dapat mengetahui dan memahaminya, diperlukan informasi mengenai apapun. Hal tersebut tidak mungkin dapat dilakukan tanpa bahasa yang menjadi alatnya. Maka, melalui bahasa itulah, kontrol sosial dapat dilakukan.

Tidak bisa kita bayangkan, jika segala peraturan pemerintah tidak disampaikan melalui bahasa. Ceramah agama, iklan layanan masyarakat, berita di surat kabar, majalah atau media elektronik, pengumuman, surat pembaca merupakan beberapa contoh pemanfaatan bahasa sebagai alat kontrol sosial.[9]

 

Bahasa juga berfungsi sebagai cara memahami karakter. Baik itu karakter dalam diri maupun karakter orang lain, berikut disampaikan fungsi bahasa yang berkaitan dengan cara memahami karakter.

§  Bahasa sebagai sarana memahami diri

Dalam membangun karakter seseorang harus dapat memahami dan mengidentifikasi kondisi dirinya terlebih dahulu. Ia harus dapat menyebutkan potensi dirinya, kelemahan dirinya, kekuatan dirinya, bakat, kecerdasannya, kemampuan intelektualnya, kemauannya, temperamennya, dan sebagainya. Pemahaman ini mencakup kemampuan fisik, emosi, inteligensi, kecerdasan, psikis, karakternya, psikososial, dan lain-lain. Dari pemahaman yang cermat atas dirinya, sesorang akan mampu membangun karakternya dan mengorbitkannya ke arah pengembangan potensi dan kemampuannya menciptakan kreatifitas baru (kemampuan menulis proposal penelitian, proposal kegiatan, dan lain-lain diawali dari pemahaman diri)[10]

§  Bahasa sebagai sarana memahami orang lain

Untuk menjamin efektivitas komunikasi, seseorang perlu memahami orang lain, seperti dalam memahami dirinya. Dengan pemahaman terhadap seseorang, pemakai bahasa dapat mengenali berbagai hal mencakup kondisi pribadinya : potensi biologis, intelektual, emosional, kecerdasan, karakter, paradigma yang melandasi pemikirannya, tipologi dasar temperamennya (sanguines, melankolis, korelis, flagmatis) bakatnya, kemampuan kreatifitasnya, kemampuan inovasinya, motivasi pengembangan dirinya, dan lain-lain. Melalui pemahaman orang lain yang dihadapinya secara cermat dan mendalam, seseorang akan memperoleh wawasan yang luas yang sangat bermanfaat dalam berbagai tingkat pergaulan, dalam penulisan sebuah cerita, drama, film, dan sebagainya. selain itu, juga dapat diperoleh kemampuan berfikir sinergis dengan memadukan pengalaman orang lain bersamaan dengan potensi dirinya sehingga menghasilkan kreatifitas baru yang khas. Pemahaman ini juga memungkinkan tercapainya keunggulan dalam berkompetisi.[11]

 

4.1    Masalah yang terjadi saat ini meninjau dari aspek kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.

Beragam rupa kultur budaya kini kian mudah berkembang ditengah-tengah masyarakat kita, teknologi dan informasi salah satu faktor yang menunjang kebebasan akses macam-macam budaya yang bersebaran di lingkungan berbangsa dan bernegara, khususnya dari segi bahasa. Indonesia memiliki karakter kebhinekaan yang luas, namun seiring berjalannya masa, masyarakat Indonesia mengalami dekadensi moral yang mengakibatkan lahirnya budaya campuran yang menjadi kiblat baru bagi sebagian warga negara. Bahasa Indonesia kini bercampur baur dengan bahasa asing yang menciptakan warna baru bagi struktur kebahasaan. Namun, jauh dari masa ini, struktur bahasa Indonesia memang banyak dikembangkan dari berbagai bahasa. Bahasa Belanda dan Arab termasuk bahasa yang banyak dikembangkan menjadi bahasa Indonesia.

 

Menguasai salah satu atau beberapa bahasa asing (oleh bangsa Indonesia) merupakan suatu hal yang positif dan memberikan kebanggan tersendiri, tetapi tidak berarti bahwa dengan menguasai bahasa asing, lalu kita mengabaikan bahasa nasional kita. Akan sangat terpuji seorang putra atau putri Indonesia menguasai satu atau beberapa bahasa asing, tetapi disamping itu juga menguasai bahasa Indonesia sebagai bahasa nasionalnya dengan baik pula. Kebanggaan atas penguasaan bahasa asing tanpa didampingi oleh penguasaan bahasa Indonesia yang baik merupakan sikap tidak terpuji yang negatif.[12]

 

Banyak pula kita temukan masyarakat pedesaan yang kental dengan bahasa daerahnya, sehingga bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional kerap kali tidak mampu dikuasai. Seharusnya fungsi bahasa sebagai alat pemersatu bangsa dapat dijadikan tujuan menguasai bahasa Indonesia yang baik.

 


BAB III

KESIMPULAN

 

 

Kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa persatuan yang mempunyai fungsi untuk menyatukan kebhinekaan suku bangsa Indonesia. Macam-macam kedudukan bahasa Indonesia terbagi menjadi dua yaitu : Bahasa Nasional, dan bahasa Negara. Sedangkan fungsi bahasa Indonesia yaitu Alat berkomunikasi dan bekerjasama, alat ekspresi, alat identifikasi, dan alat adaptasi dan integrasi, dan alat kontrol sosial. Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia saat ini dapat kita temukan dari masyarakat pedesaan yang masih kental dengan bahasa daerahnya, sehingga bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional kerap kali tidak mampu dikuasai. Seharusnya fungsi bahasa sebagai alat pemersatu bangsa dapat dijadikan tujuan menguasai bahasa Indonesia yang baik.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Sartuni, Rasyid. 1996.  Aplikasi Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Maharani Press

 

Noviastusi, Lia, dkk. 2017. Tata Bahasa Indonesia pedoman lengkap, mudah dan praktis berbahasa indonesia. Araska Publisher.

 

Mahayana, Maman S. 2015. Bahasa Indonesia Kreatif edisi Revisi, Penaku.

 

Hs, Widjono. 2007. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi edisi revisi. Jakarta : Grasindo. Cet. II.



[1] Sartuni, Rasyid. 1996.  Aplikasi Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Maharani Press

[2] Noviastusi, Lia, dkk. 2017. Tata Bahasa Indonesia pedoman lengkap, mudah dan praktis berbahasa indonesia. Araska Publisher.

[3] Sartuni, Rasyid. 1996.  Aplikasi Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Maharani Press

[4] Sartuni, Rasyid. 1996.  Aplikasi Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Maharani Press

[5] Sartuni, Rasyid. 1996.  Aplikasi Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Maharani Press

[6] Sartuni, Rasyid. 1996.  Aplikasi Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Maharani Press

[7] Sartuni, Rasyid. 1996.  Aplikasi Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Maharani Press

[8] Sartuni, Rasyid. 1996.  Aplikasi Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Maharani Press

[9] Mahayana, Maman S. 2015. Bahasa Indonesia Kreatif edisi Revisi, Penaku.

[10] Hs, Widjono. 2007. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi edisi revisi. Jakarta : Grasindo. Cet. II.

[11] Hs, Widjono. 2007. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi edisi revisi. Jakarta : Grasindo. Cet. II.

[12] Badudu, J.S. 1993. Cakrawala Bahasa Indonesia. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH : AL WAHYU (ULUMUL QUR'AN)

MAKALAH : TEKNIK MENERJEMAH JUMLAH SYARTHIYYAH

MAKALAH : ISRAILLIYAT DALAM PENAFSIRAN